Kisah anjing pengendus kangker ini sangat menghebohkan dunia dan khususnya dunia kesehatan. Ini benar benar ajaib ciptaan Tuhan yang sangat luar biasa. Siapapun tahu bahwa anjing sangat suka mengendus ngendus, bagi yang punya anjing pasti pernah deh diendus endus sama si anjing, bukan cuma ngendus, tapi kadang menjilat jilat juga kan? Nah tapi kali ini ada kisah si Daisy si anjing yang bukan sembarang mengendus, karena dengan endusannya bisa mendeteksi kangker.
Kanker merupakan penyakit yang ditakuti banyak manusia di dunia. Penyebabnya beragam dan jika terlambat diketahui, akibatnya bisa mengancam nyawa. Hingga saat ini, cara terbaik untuk mendeteksi kanker adalah dengan mengunjungi dokter dan melakukan tes laboratorium.
Namun, seekor anjing di di Inggris, bisa mengalahkan peralatan medis canggih dan mendeteksi kanker hanya dengan indra penciumannya saja. Anjing bernama Daisy tersebut, bahkan sukses mendeteksi 500 kasus kanker dan menyelamatkan banyak nyawa.
Anjing berjenis labrador tersebut telah "bertugas" mendeteksi kanker sejak 2009, ketika pemiliknya, Dr Claire Guest, psikolog perilaku, bereksperimen mengenai sensitivitas penciuman anjing terhadap penyakit kronis yang diderita manusia.
Menurut studi yang dilakukan Dr Guest, sel kanker mengeluarkan aroma tertentu yang diseksresikan melalui kulit, urin bahkan nafas. Hasil penelitian klinis yang diterbitkan Dr Guest lima tahun sebelumnya berisi tentang kemungkinan melatih anjing untuk mendeteksi kanker melalui indra penciuman.
Pelatihan Dr Guest berbuah manis. Kini, sensitivitas anjing-anjingnya terhadap "aroma kanker" meningkat hingga 73%. Salah satu anjing yang punya tingkat keberhasilan tinggi adalah Daisy.
Siapa nyana Dr Guest adalah orang pertama yang kankernya dideteksi oleh Daisy. Suatu hari, Dr Guest berkisah, Daisy terus-menerus berada di dekatnya dan mengendus tubuhnya. Selain itu, Daisy juga kerap menubruk dada wanita berusia 50 tahun tersebut.
Heran dengan tingkah laku Daisy, Dr Guest pun penasaran dengan area yang terus diendus dan ditubruk Daisy. Ketika meraba dadanya, dia menemukan benjolan kecil yang setelah diperiksa merupakan tumor payudara, yang jika tidak segera ditangani bisa berkembang menjadi kanker.
"Untunglah berkat Daisy saya selamat dari ancaman kanker. Terlambat beberapa bulan, tumor tersebut bisa berubah ganas dan berkembang menjadi kanker," terang Dr Guest, dilansir Daily Mail.
Keberhasilan Daisy mendeteksi tumor membuat Dr Guest semakin meyakini teorinya. Daisy pun terus melakukan pelatihan intensif. Hingga saat ini, anjing labrador tersebut telah mengendus 6000 sampel urine dan sukses mendeteksi 551 kasus kanker dengan akurasi 93 persen.
Tidak hanya Daisy, Dr Guest pun terus mengembangkan pusat pelatihannya. Sekarang, di bawah payung yayasan amal Medical Detection Dogs, Dr Guest memiliki 12 anjing pengendus kanker.
Bagi dunia medis, menggunakan anjing untuk mendeteksi kanker mungkin terdengar mustahil. Namun Dr Guest bukan satu-satunya ilmuwan yang meyakini hal tersebut. Pada 2010, peneliti Jepang menggunakan anjing untuk mendeteksi kanker usus melalui sampel nafas, sementara di 2012, European Respiratory Journal menerbitkan penelitian yang menyebut anjing bisa mendeteksi kanker paru-paru hanya lewat sampel nafas.